Jumat, 10 Maret 2017

Wahai Suami Jangan Lakukan Hal Ini, Karena Bisa Bikin Istri Salah Paham

Sahabat Dakwah, Bagi para suami, sebaiknya suami harus mengetahui alasan istri sering salah paham jika diperlakukan seperti ini, dan upayakan meminimalisir 4 hal ini agar tidak terlalu sering berkonflik dengan istri yang menyebabkan sama-sama capek hati. Apa saja 4 hal yang dimaksud? Berikut informasi selengkapnya.

1. Lambat merespon dalam hal chat atau telepon

Wahai Suami, istrimu akan bertanya-tanya bahkan bisa jadi salah paham dan pertengkaran tak penting, hanya karena Engkau lambat sekali merespon chat atau tidak mengangkat teleponnya.

"Saya tidak penting ya? Chat saya tidak dibalas sampai berjam-jam? Jadi lebih penting pekerjaan kamu daripada saya? Lebih penting klienmu?"

Kalau tidak ingin mendengar istri menyerocos seperti itu, coba deh lebih cepat respon ketika istri mengirim pesan chat, apalagi istri yang sedang berada di masa PMS (pra menstruasi syndrom) dan istri yang sedang hamil, hormonal mereka di masa tersebut biasanya labil dan mudah tersulut emosi.



Untuk para istri, jangan biasakan diri bersu'udzon sama suami, bisa jadi hapenya rusak, pulsanya habis, kuotanya sudah tenggat waktu, atau dia sedang ketiduran sehingga tidak bisa cepat merespon chatmu, jangan sampai syetan sukses memprovokasimu untuk marah-marah pada suami sendiri hanya karena persoalan yang bisa jadi sepele.

2. Asyik dengan kegiatan sendiri meski sedang bersama istri

Sahabat dakwah, Ketika anda sedang makan bareng istri tapi suami malah asyik dengan gadgetnya atau asyik nonton? Ayolah... wajar jika istri menganggap Anda cuek dan tidak perhatian padanya. Letakkan dulu gadget, matikan dulu TV, ketika Anda sedang berduaan dengan istri. Sikap yang seperti ini akan membuat istri merasa dihargai, disayangi dan diperhatikan.

3. Menghindar atau menolak bantuan istri ketika ada masalah

Ketika suami ada masalah dan istri merasakan hal tersebut, namun suami enggan bercerita pada istri. Biasanya istri akan merasa tidak dipercaya oleh suami.

Suami perlu memberi pengertian pada istri bahwa ketika menghadapi masalah pelik, Anda membutuhkan waktu sendirian untuk menenangkan diri, dan bukan berarti Anda tidak mempercayai istri sehingga tidak menceritakan padanya atau bahkan menolak saat istri menawarkan bantuan. Melainkan karena Anda memerlukan waktu saja untuk menyendiri.

Istri juga semestinya paham bahwa secara psikologis para pria berbeda dengan wanita saat menghadapi masalah. Para wanita biasanya senang curhat dan bercerita untuk membuat perasaan lega, kalau pria justru sebaliknya, lebih suka dibiarkan sendiri. Jadi percayalah pada suami Anda dan biarkan ia tenang dalam kesendiriannya, jangan usik-usik usil yang menyebabkan hubungan rumah tangga renggang karena salah paham.

4. Terlalu loyal pada teman

Misalnya sang suami "Setiap minggu pasti ada waktu ngumpul dan hang out sama teman-teman kamu, sedangkan sama aku nggak pernah ada waktu!"

Memang, istri sering kali cemburu dengan loyalitas suami pada teman-temannya. Cuma nongkrong bareng saja sampai dibela-belain dateng, sedangkan istri mengajak jalan-jalan sering beralasan capek dan ogah mengantar.

Para suami coba lebih sensitif dan adil terhadap istri, perempuan itu biasanya cemburuan karena sayang dan peduli, maka jangan bikin istri tambah ngambek karena Anda membela sahabat Anda, "Sebelum saya nikah sama kamu, saya sudah kenal dekat dengan sahabat-sahabat saya tauk!"

Jangan mengatakan hal-hal yang makin membuat rumit hal yang sebenarnya remeh. Cukup rayu istri untuk tidak ngambek lagi dan pastikan Anda memenuhi permintaannya untuk jalan-jalan atau jajan.

Semoga tulisan ini menginspirasi dalam hal kebaikan dan semoga bermanfaat



Sumber : ummi-online.com

Renungan Buat Istri, Inilah Dosa dan Hukuman Istri Yang Tidak Mau Mengunjungi Mertuanya

DAKWAH CIAMIS - Sahabat Dakwah, Saat seseorang perempuan sudah sah untuk bersanding dengan seseorang lelaki, maka statusnya berubah jadi seseorang istri. Dan kewajiban sebagai seseorang istri adalah mentaati suaminya. Termasuk juga untuk tinggal dan ikuti semua aturannya, segali itu masih ada dalam tuntunan syariat Islam. Tidak cuma berlaku baik pada suami, sang istri juga harus berperilaku baik juga pada keluarga suami, termasuk juga ke-2 orang tuanya, yang menjadi mertua untuk istri.

Kadang-kadang ada istri yg tidak begitu suka pada mertuanya sendiri. Hal semacam ini terjadi akibat beberapa aspek yang berbeda. Tetapi yang pasti, perihal ini pula yang menjadi penghalang hubungan bersilahturahmi untuk berjalan baik. Lalu, bagaimana hukumnya istri yang tidak mau berkunjung ke rumah mertuanya? Dan apa hak mertua atas istri?



Seseorang istri harus menaati suami dalam perkara-perkara yg tidak mengandung maksiat pada Allah. Syariat sudah memberi dorongan yang kuat pada istri untuk menaati suami, dan memperingatkannya dari tak mentaatinya dalam perkara-perkara yang ia bisa patuh kepadanya.

Dalam Al-Musnad serta Shahih Ibnu Hibban dijelaskan bahwa Nabi SAW bersabda, “Jika seseorang perempuan sudah mengerjakan shalat lima saat, berpuasa sebulan, menjaga kehormatannya serta mentaati suaminya, jadi akan disebutkan kepadanya, ‘Masuklah engkau kedalam surga dari pintu-pintu surga mana saja yang engkau kehendaki’. ”


Dalam Al-Musnad, Shahih Ibnu Hibban dan Al-Mustadrak dijelaskan bahwa Nabi bersabda, “Seandainya aku bisa memerintahkan seorang untuk bersujud pada orang lain (selain Allah), sungguh aku akan memerintahkan seseorang istri untuk bersujud kepada suaminya. ”
Dalam kitab Ash-Shahih diriwayatkan bahwa Nabi SAW bersabda, “Maukah kalian aku kabarkan mengenai dosa yang paling besar? Yakni, menyekutukan Allah dan
mendurhakai ke-2 orangtua. ” Lalu beliau duduk setelah sebelumnya bersandar dan bersabda, “Ketahuilah, juga perkataan sia-sia. ” Beliau terus menerus mengulanginya hingga kami bergumam, “Sekiranya diantara sempurnanya ketaatan istri pada suami adalah hendaknya ia berbuat baik pada ke-2 orangtua suami, berbakti pada keduanya, tidak berlaku jelek pada keduanya, dan bersabar pada apa yang muncuk dari keduanya. Semua itu dikerjakan untuk meraih ridha suami agar dengan itu ia peroleh pahala dari Allah.

Bila ibu Anda marah pada istri Anda karena suau sebab yang datang dari istri Anda, jadi seyogyanya istri Anda meminta maaf darinya sebelumnya ia meninggal, supaya ia meninggal dalam kondisi ridha terhadap istri Anda. Tetapi, bila ibu Anda sudah meninggal sedang istri Anda belum mengerjakan hal semacam itu maka istri Anda harus banyak mendoakannya supaya memperoleh ampunan.

Demikian pula seseorang anak wajib banyak mendoakan ke-2 orangtuanya saat keduanya masih hidup ataupun setelah meninggal. Allah berfirman, “Dan rendahkanlah dirimu pada mereka berdua dengan penuh yang paling disayangi dan ucapkanlah, ‘Wahai Rabbku, kasihilah mereka seperti mereka berdua sudah mendidikku saat kecil’, ” (QS. Al-Isra’ : 24).

Adapun tentang hal semacam itu dianggap sebagai kedurhakaan seseorang anak pada ibunya atau tidak, maka jawabannya yaitu jika istri menyakiti ibunya sesaat ia tak mencegahnya, melarangnya dan menghukum perbuatan istri itu jadi hal semacam itu termasuk bentuk kedurhakaan. Hingga, ia harus banyak beristighfar dan perbanyak amal shaleh.

Sesungguhnya Allah Mahamulia dan Maha menerima taubat lagi Maha Penyayang, Jika Dia mengetahui dari hamba-Nya kejujuran taubatnya jadi Dia akan menerima taubatnya.

Allah berfirman, “Katakanlah, ‘Hai hamba-hamba-Ku yang melampaui batas terhadap diri mereka sendiri, janganlah engkau berputus asa dari rahmat Allah. Sebenarnya Allah mengampuni dosa-dosa semuanya. Sesungguhnya Dialah yang Maha Pengampun lagi Maha Penyayang’, ” (QS. Az-Zumar : 53).

Sahabat dakwah yang berstatus istri, sayangilah mertuamu seperti menyayangi ibu kandungmu sendiri, semoga tulisan ini bisa menjadi pengingat kita semua berlaku baik kepada orangtua, baik mertua maupung orangtua kandung.